Minggu, 06 November 2016

Tugas tengah semester UMKM





Haiii...kali ini postingan thestoller sedikit berbeda (banyak malah hehe). 
Materi di bawah ini merupakan tugas tengah semester dari mata kuliah "UMKM".
Semoga postingan ini bermanfaat...because we know that each of story has own
mission :)




 Nama  : Halimah Tusak Diah
 NIM    : 8335165314 


1.                 Jelaskan definisi dan kriteria UMKM berdasarkan para pakar (paling sedikit 3 pakar)!

Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008: UMKM memiliki kriteria sebagai berikut :
Usaha Mikro, yaitu usaha produktif milik`orang perorangan atau badan usaha milik perorangan yang memenuhi kriteria yakni :
a.     Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 50.000.000 (lima puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha
b.     Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 3000.000.000 (tiga ratus juta rupiah)
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS ) :
Badan Pusat Statistik (BPS) memberikan definisi UMKM berdasarkan kuantitas tenaga kerja. Usaha kecil merupakan usaha yang memiliki jumlah tenaga kerja 5 orang samapai dengan 19 orang, sedangkan usaha menengah merupakan usaha yang memiliki jumlah tenaga kerja 20 orang sampai dengan 99 orang.
Menurut Kementrian Keuangan:
Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 316/KMK 016/1994 tanggal 27 Juni 1994 bahwa Usaha Kecil sebagai perorangan/badan usaha yang telah melakukan kegiatan /usaha yang mempunyai penjualan/omset per tahun setinggi-tingginya Rp. 600.000.000 atau asset (aktiva ) setinggi-tingginya Rp.600.000.000 (diluar tanah dan bangunan yang ditempati ). Contohnya Firma, CV, PT, dan Koperasi yakni dalam bentuk badan usaha. Sedangkan contoh dalam bentuk perorangan antara lain pengrajin industri rumah tangga, peternak, nelayan, pedagang barang dan jasa dan yang lainnya.


      2. Apa motivasi yang dibutuhkan untuk menjadi wirausahawan? Jelaskan bagaimana mindset wirausahawan (entrepreneur) terbentuk dan bagaimana cara membangun mindset wirausahawan tersebut pada diri kita ?

Selain modal, latar belakang keluarga, dan kepribadian individu, maka motivasi usaha yang kuat tertanam dalam jiwa individu merupakan syarat yang harus ada.  Motivasi untuk mengembangkan usaha, untuk apa usaha tersebut kita bangun dan apa kebermanfaatannya dari usaha tersebut.  
 Selain itu  ada dua hal lagi yakni :
a.     Passion : dalam arti sederhana adalah semangat yang besar disertai emosi yang kuat, hasrat yang membara atau burning desire, sebuah determinasi untuk mewujudkan suatu tujuan .
b.     Tenacity : bisa diartikan sebagai keuletan, ketekunan, ketabahan, dan kegigihan. Ketekunan merupakan dimensi motivasi yang merupakan ukuran mengenai berapa lama seseorang bisa mempertahankan usahanya.
Mindset wirausahawan harus dibangun dan dibentuk dari awal. Adanya pemikiran bahwa seseorang bahwa setelah lulus perguruan tinggi harus bekerja  diperusahaan. Kita harus merubah mindset dan paradigma tersebut bahwa setelah kita lulus perguruan tinggi kita mau buka usaha atau bisnis apa sebaiknya. Seorang wirausahawan harus jeli melihat peluang, tidak takut gagal dan berani mencoba tantangan baru. Tanpa adanya kemauan mengambil resiko maka suatu usaha tidak akan pernah bisa dimulai jika pemikiran kita dipenuhi dengan keragu-raguan dan takut gagal atau rugi. Justru  inilah pembelajaran nyata bagi para wirausahawan dengan terjun langsung dan belajar dari setiap masalah yang muncul akan mengasah insting wirausahawan dan membuat wirausahawan jeli dengan pola market yang ada. Mindset ini juga dapat dibangun  selain dengan terjun langsung ke lapangan, kita bisa belajar kepada para wirausahawan yang telah sukses dibidang yang akan kita geluti. Selain itu, saat ini ada banyak seminar-seminar dan training kewirausahaaan yang bisa mengarahkan pola pikir dan tahapan dalam membangun suatu bisnis.

      3. Bagaimana cara menumbuhkan keterampilan berfikir kreatif yang menjadi modal utama entrepreneur? Apa saja metode berfikir kreatif yang biasa dilakukan oleh para wirausahawan sehingga dapat melahirkan produk-produk inovatif ? berikan contoh orisinil Anda.

Kreatifitas adalah suatu proses upaya manusia atau bangsa untuk membangun dirinya dalam berbagai aspek kehidupannya. Tujuan pembangunan diri itu ialah untuk menikmati kualitas kehidupan yang semakin baik (Alvian, 1983).
Ada beberapa cara dan metode untuk menumbuhkan keterampilan kreatif, antara lainnya sebagai berikut :
1. Mempunyai mimpi dan gagasan baru setiap harinya yang bisa dijadikan “stock of ideas” sehingga kita tidak kekurangan ide dan melatih kita berpikir lebih kritis dan kreatif. Contohnya kita ingin memproduksi makanan sehat yang saat ini lagi trend dikalangan masyarakat. Nah, selain makanan sehat kita bisa menyediakan jasa konsultasi ahli gizi atau tempat gym jika modal mencukupi. Jadi setiap ide bisa melahirkan  ide-ide baru yang saling mendukung satu dan yang lainnya.
2. Mencari kesempatan dan peluang baru atau memberikan inovasi pada ide yang telah ada sehinnga tidak monoton. Contohnya, konsep penjualan furniture oleh IKEAS, ada banyak toko yang menyediakan perabotan dengan berbagai macam rupa dan harga yang kompeten. Namun, disini IKEAS sendiri memberikan sentuhan inovasi dimana adanya furniture yang bisa dirakit sendiri dan display yang menarik sehingga menarik para konsumen untuk membeli produk mereka.
3. Menerapkan ide-ide tersebut kedalam tindakan. Karena percuma jika kita sudah punya banyak “stock of ideas” tapi tidak ada implementasinya.
4. Tidak malu bertanya kepada yang sudah memulai ataupun konsumen mengenai produk yang akan dikembangkan. Misalnya kita bisa bertanya melalui forum media social yang sudah banyak membentuk komunitas-komunitas wirausahawan  di berbagai macam media social, sehingga malu atau malas untuk bergerak tidak lagi menjadi alasan.
5. Berani memulai sesuatu. Tidak harus dari yang cakupannya besar dulu karena sesuatu bermulai dari skala yang kecil terlebih dahulu. Seperti halnya Chairul Tanjung, CT group yang sekarang sudah menggurita berawal dari berbagai macam usaha kecil yang pernah digarap seperti saat Chairul Tanjung membuka usaha foto copy saat ia masih muda. Jadi jangan bayangkan Bank Mega atau Trans Corp itu langsung ada terbentuk dengan modal besar dari awal.
6. Optimis dan pantang menyerah. Seperti kata bijak yang sering kita dengar bahwa  kita tidak tahu usaha yang keberapa akan berhasil. Bisa saja usaha tersebut berhasil di saat kita sudah patah semangat. Untuk itu usaha dan tekad yang bulat diperlukan dalam karakter seorang wirausahawan. 

4. Jelaskan pengembangan UMKM di Indonesia dengan data yang dapat Anda peroleh dari internet dan fakta yang ada di lingkungan Anda!

Tahun 2016 ini, Presiden Jokowi menyatakan UMKM yang memiliki daya tahan tinggi akan mampu untuk menopang perekonomian negara, bahkan saat terjadi krisis global. UMKM telah menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia dan ASEAN. Sekitar 88,8-99,9% bentuk usaha di ASEAN adalah UMKM dengan penyerapan tenaga kerja mencapai 51,7-97,2%.
Jika saya kaitkan dengan fakta dilingkungan tempat saya tinggal, hal ini relevan rasanya mengingat ada banyak para wiraushawan kecil yang berada di lingkungan tepat saya tinggal sebagai contoh konveksi rumahan atau usaha catering yang dikelola ibu rumah tangga yang notabene waktunya banyak dihabiskan dirumah sehingga berwirausaha menjadi solusi untuk tetap menghasilkan pendapatan. Bahkan usaha tersebut mampu menyerap tenaga kerja sekitarnya sehingga membantu perekonomian warga sekitar.

5.     Jelaskan tahapan dalam membuat usaha mikro kecil menengah yang ideal!
 
1.     Menentukan usaha apa yang akan digeluti dan memunculkan ide-ide lainnya yang mendukung ide utama seperti yang dijelaskan diatas.
2.     Melakukan survey terhadap usaha yang ingin diterapkan. Bisa dengan bertanya ke lingkungan terdekat dan para wirausahawan yang sudah memulai di bidang sejenis.
3.     Memperhatikan segmentasi dan pola pasar. Ini diperlukan agar ide tersebut tidak melenceng dari perkembangan pasar dan bisa diterapkan dengan baik, sehingga masalah yang muncul dikemudian hari bisa diantisipasi
4.     Aspek  Manajemen . Dalam suatu kegiatan badan usaha haruslah ada manajemen yang mengatur atau menata badan usaha tersebut. Seperti jumlah karyawan dan bagian bendahara yang berperan dalam proses keuangan nantinya.
5.      Kualitas produk dan penetapan harga yaitu membuat produk memiliki kualitas standar, misalnya produk makanan sehat  ini mengandung vitamin A-Z dan sesuaikan harga dengan produk yang dihasilkan dan apa sajakelebihan dengan produk yang sudah ada.. Ini dilakukan agar pelanggan dapat membandingkan produk mana yang lebih baik.
6.     Analisis SWOT. Setiap memulai suatu kegiatan usaha kita harus mengukur kemampuan kita terhadap lingkungan atau pesaing, yaitu melalui analisis swot :

a. Strength ( kekuatan )

b. Weakness ( kelemahan )

c. Opportunity ( peluang )

d. Treath ( ancaman )
Analisis SWOT bisa dikatakan semacam  rumus pamungkas yang menelaah semua sisi yang sangat membantu dalam penyusunan UMKM yang ingin dikembangkan.

6.     Jelaskan perbedaan antara manejer usaha kecil dengan wirausahawan! Serta sebutkan kelebihan dan kekurangan antara menjadi seorang pekerja dengan pengusaha!

Manajer usaha kecil adalah orang atau pihak yang mengelola usaha dan mengawasi proses usaha gar berjalan lancar. Kelebihannya adalah manajer ini memperoleh penghasilan tetap setiap bulannya berupa gaji dan bonus jika ada keuntungan lebih dari perusahaan. Jika perusahaan merugi maka tidak ada pengaruhnya bagi manejer karena dia tidak berkewajiban menanggung kerugian tersebut.
Kekurangannya adalah penghasilan yang sudah diukur sesuai jumlah yang ditentukan dan setinngi-tingginya jabatannya ia tetaplah seorang karyawan yang digaji oleh pemilik usaha.
Sedangkan wirausahawan adalah owner/ pemilik dari usaha itu sendiri yang menggaji menejer usaha untuk mengelola usahanya .Kelebihannya adalah  penghasilannya tergantung pada pendapatan perusahaan sehingga ia memiliki pendapatan yang bisa ia ukur sendiri dengan pengelolaan dan peningkatan kinerja usaha yang ia miliki. Kekurangannya adalah jika usahanya merugi, wirausahawan selaku owner bertanggung jawab penuh atas kerugian, karena ia merupakan pemilik modal dari usaha tersebut.

7.    Buatlah rencana bisnis sederhana dengan menggunakan bahan di bawah ini (bohlam bekas)! Cukup pada rencana merek, konsep ide, operasional dan  pemasaran. (Nilai penuh untuk yang berpikir kreatif / unik)


 







“Toplam (Toples Bohlam)”

Rencana Merek : Toplam (Toples Bohlam)


Konsep Ide : 

Ide ini berawal dari bohlam bekas yang seringkali dibuang pada saat sudah tidak berfungsi lagi. Disini, penulis melihat peluang dimana maraknya pengelolaan barang bekas yang didaur ulang sehingga menghasilkan benda yang menarik bahkan memberikan fungsi baru ketika fungsi dasarnya sudah habis. Bohlam yang berbentuk wadah lonjong ini sebenarnya bisa didaur menjadi bentuk apa saja. Kebanyakan penulis memperhatikan lebih condong berupa pajangan, didaur menjadi lampu lagi namun dengan berbagi ornamen dan sebagainya. Penulis pun terinspirasi untuk memanfaatkan bohlam menjadi bagian peralatan dapur dan rumah tangga mengingat kebutuhan akan hal tersebut cukup tinggi. Toplam atau Toples Bohlam merupakan wadah yang disangga dengan besi/ kayu yang dilobangi seukuran bohlam sejumlah yang diinginkan. Jika kita menginginkan 5 toplam maka lobang penyangganya pun berjumlah lima. Selanjutnya bohlam bisa dihias menurut orderan atau kebutuhan, misalnya jika ada yang memesan untuk tempat saus dan bumbu mungkin bisa diberi cat lukis berupa gambar cabe dan bawang sehingga lebih menarik. Selain tempat bumbu, toplam juga bisa berfungsi untuk tempat pernak-pernik berukuran kecil yang sering hilang seperti peniti atau manik-manik.

Operasional :

Sebagai contoh, penulis beranggapan bisnis ini dijalankan oleh tiga sekawan dan modal dikumpulkan dari dana pribadi yang dibagi secara rata. Penulis menganggarkan dana lebih kurang Rp. 700.000 dimana Rp. 400.000 untuk pembelian bahan baku, Rp. 150.000 untuk biaya pemasaran dan  Rp.150.000 lagi untuk biaya operasional seperti transportasi dan biaya tak terduga. Dari total modal tersebut penulis memperkirakan dapat menghasilkan sekitar 20 toplam dengan satu paket berisi 3-5 wadah. 
Sebagai kerangka organisasi/ fungsi yang terlibat dalam operasional yang dibutuhkan adalah bagian keuangan dan operasional yang mengelola terkait pembelian/ pengumpulan bahan. Bahan bisa diperoleh melalui toko-toko listrik yang menjual bohlam dengan harga miring atau bisa melalui broadcast message di media-media social tentang pengumpulan bohlam bekas yang akan dibeli kembali sehingga memudahkan kita dalam memperoleh bahan baku. Untuk penyangganya jika kita menggunakan bahan dasar kayu, cukup menggunakan potongan kayu bekas yang bisa diperoleh dari toko bangunan/ tempat pengelolaan perabotan. Biasanya kayu ini juga dijual murah karena sudah tidak terpakai lagi. Selanjutnya suntuk memperindah penampilan kita bisa memperoleh cat lukis di toko alat tulis atau dengan pernak-pernik sederhana yang harganya terjangkau. Penulis menyadari fungsi keuangan dan operasionalnya sebenarnya harus dipisah, namun mengingat ini adalah renana awal maka penulis beranggapan bisnis ini dijalankan oleh tiga sekawan dulu sebagai contoh sehingga diperlukan pengekfitifan tugas.  Bagian selanjutnya adalah untuk bagian produksi yang bisa dikerjakan oleh satu atau dua orang yang bertanggung jawab dalam pemrosesan toplam dari awal hingga akhir. Jika bisnis ini berkembang baik maka kita bisa merekrut pekerja tambahan sehingga pemrosesan bisa dibagi kedalam tahapan berikut : bagian pembersihan bohlam dan pembuatan penyangga serta bagian penghiasan yang mengelola agar tampilan toplam terlihat menarik dan menjual. Selanjutnya bagian pemasaran yang bertanggungjawab dalam mencari pelanggan, distribusi/ pemasaran serta mengurus pesanan.

Pemasaran :

Target pemasaran dari toplam sendiri sangat luas, mengingat fungsinya yang tidak terbatas. Kita bisa memasarkan toplam ke orang terdekat dahulu seperti teman, keluarga atau tetangga karena pemasaran dari mulut ke mulut masih manjadi salah satu bentuk pemasaran yang efektif. Toplam juga bisa ditawarkan ke tempat-tempat makan yang biasanya membutuhkan wadah untuk menaruh bumbu-bumbu masakan, ke toko-toko kelontong atau toko pajangan serta toko souvenir karena selain diisi dengan bumbu dapur toplam juga bisa diisi dengan berbagai benda mini seperti peniti atau jarum yang telah dipaparkan diatas. Disamping itu, kita juga bisa menawarkan produk ini melalui jasa media social seperti instagram sehingga kita bisa menampilkan berbagai foto toplam dan customer punbisa memilih toplam yang mereka inginkan.Untuk harga standar (dengan 1 toplam 5 wadah) penulis mematok di kisaran Rp. 65.000 - Rp.75.000 atau harga bisa saja berubah mengikuti order atau permintaan pasar.

Selamat mencoba!


Daftar Pustaka :

Baum, J. Robert, Michael Frese, dan Robert A. Baron. (2007). The psychology of entrepreneurship. London: Routledge.  

http://infodanpengertian.blogspot.co.id/2015/04/pengertian-umkm-menurut-para-ahli.html

http://www.lisubisnis.com/2016/02/perkembangan-jumlah-umkm-di-indonesia.html

Sarosa, Pietra. (2005). Becoming young entrepreneur: dream big start small, act now!: panduan praktis & motivasioanl bagi kaum muda dan mahasiswa. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar