Haiii...kali ini
postingan thestoller sedikit berbeda (banyak malah hehe).
Semoga postingan
ini bermanfaat...because we know that each of story has own
mission :)
Nama : Halimah Tusak Diah
NIM : 8335165314
1.
Jelaskan definisi
dan kriteria UMKM berdasarkan para pakar (paling sedikit 3 pakar)!
Menurut Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2008: UMKM memiliki kriteria sebagai berikut :
Usaha Mikro, yaitu usaha produktif milik`orang perorangan atau badan usaha milik perorangan yang memenuhi kriteria yakni :
Usaha Mikro, yaitu usaha produktif milik`orang perorangan atau badan usaha milik perorangan yang memenuhi kriteria yakni :
a.
Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp
50.000.000 (lima puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat
usaha
b.
Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp
3000.000.000 (tiga ratus juta rupiah)
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS ) :
Badan Pusat
Statistik (BPS) memberikan definisi UMKM berdasarkan kuantitas tenaga kerja.
Usaha kecil merupakan usaha yang memiliki jumlah tenaga kerja 5 orang samapai
dengan 19 orang, sedangkan usaha menengah merupakan usaha yang memiliki jumlah
tenaga kerja 20 orang sampai dengan 99 orang.
Menurut Kementrian Keuangan:
Berdasarkan
Keputusan Menteri Keuangan Nomor 316/KMK 016/1994 tanggal 27 Juni 1994 bahwa
Usaha Kecil sebagai perorangan/badan usaha yang telah melakukan kegiatan /usaha
yang mempunyai penjualan/omset per tahun setinggi-tingginya Rp. 600.000.000
atau asset (aktiva ) setinggi-tingginya Rp.600.000.000 (diluar tanah dan
bangunan yang ditempati ). Contohnya Firma, CV, PT, dan Koperasi yakni dalam
bentuk badan usaha. Sedangkan contoh dalam bentuk perorangan antara lain
pengrajin industri rumah tangga, peternak, nelayan, pedagang barang dan jasa
dan yang lainnya.
2. Apa motivasi yang dibutuhkan untuk menjadi wirausahawan? Jelaskan
bagaimana mindset
wirausahawan (entrepreneur) terbentuk dan bagaimana cara membangun mindset wirausahawan tersebut pada diri
kita ?
Selain
modal, latar belakang keluarga, dan kepribadian individu, maka motivasi usaha yang kuat tertanam
dalam jiwa individu merupakan syarat yang harus ada. Motivasi untuk mengembangkan usaha, untuk apa
usaha tersebut kita bangun dan apa kebermanfaatannya dari usaha tersebut.
Selain itu
ada dua hal lagi yakni :
a.
Passion : dalam arti sederhana adalah semangat yang besar disertai
emosi yang kuat, hasrat yang membara atau burning desire, sebuah determinasi
untuk mewujudkan suatu tujuan .
b.
Tenacity : bisa diartikan sebagai keuletan, ketekunan, ketabahan, dan
kegigihan. Ketekunan merupakan dimensi motivasi yang merupakan ukuran mengenai
berapa lama seseorang bisa mempertahankan usahanya.
Mindset wirausahawan
harus dibangun dan dibentuk dari awal. Adanya pemikiran bahwa seseorang bahwa
setelah lulus perguruan tinggi harus bekerja
diperusahaan. Kita harus merubah mindset
dan paradigma tersebut bahwa setelah kita lulus perguruan tinggi kita mau buka
usaha atau bisnis apa sebaiknya. Seorang wirausahawan harus jeli melihat peluang,
tidak takut gagal dan berani mencoba tantangan baru. Tanpa adanya kemauan
mengambil resiko maka suatu usaha tidak akan pernah bisa dimulai jika pemikiran
kita dipenuhi dengan keragu-raguan dan takut gagal atau rugi. Justru inilah pembelajaran nyata bagi para
wirausahawan dengan terjun langsung dan belajar dari setiap masalah yang muncul
akan mengasah insting wirausahawan dan membuat wirausahawan jeli dengan pola
market yang ada. Mindset ini juga
dapat dibangun selain dengan terjun
langsung ke lapangan, kita bisa belajar kepada para wirausahawan yang telah
sukses dibidang yang akan kita geluti. Selain itu, saat ini ada banyak
seminar-seminar dan training
kewirausahaaan yang bisa mengarahkan pola pikir dan tahapan dalam membangun
suatu bisnis.
3. Bagaimana cara menumbuhkan keterampilan berfikir kreatif yang menjadi
modal utama entrepreneur? Apa saja metode berfikir kreatif yang biasa dilakukan
oleh para wirausahawan sehingga dapat melahirkan produk-produk inovatif ?
berikan contoh orisinil Anda.
Kreatifitas adalah suatu proses upaya manusia
atau bangsa untuk membangun dirinya dalam berbagai aspek kehidupannya. Tujuan
pembangunan diri itu ialah untuk menikmati kualitas kehidupan yang semakin baik
(Alvian, 1983).
Ada
beberapa cara dan metode untuk menumbuhkan keterampilan kreatif, antara lainnya
sebagai berikut :
1. Mempunyai mimpi dan gagasan baru setiap
harinya yang bisa dijadikan “stock of
ideas” sehingga kita tidak kekurangan ide dan melatih kita berpikir lebih
kritis dan kreatif. Contohnya kita ingin memproduksi makanan sehat yang saat
ini lagi trend dikalangan masyarakat. Nah, selain makanan sehat kita bisa
menyediakan jasa konsultasi ahli gizi atau tempat gym jika modal mencukupi.
Jadi setiap ide bisa melahirkan ide-ide
baru yang saling mendukung satu dan yang lainnya.
2. Mencari kesempatan dan peluang baru atau
memberikan inovasi pada ide yang telah ada sehinnga tidak monoton. Contohnya,
konsep penjualan furniture oleh IKEAS, ada banyak toko yang menyediakan
perabotan dengan berbagai macam rupa dan harga yang kompeten. Namun, disini
IKEAS sendiri memberikan sentuhan inovasi dimana adanya furniture yang bisa
dirakit sendiri dan display yang
menarik sehingga menarik para konsumen untuk membeli produk mereka.
3. Menerapkan ide-ide tersebut kedalam tindakan. Karena
percuma jika kita sudah punya banyak “stock
of ideas” tapi tidak ada implementasinya.
4. Tidak malu bertanya kepada yang sudah memulai
ataupun konsumen mengenai produk yang akan dikembangkan. Misalnya kita bisa
bertanya melalui forum media social yang sudah banyak membentuk
komunitas-komunitas wirausahawan di
berbagai macam media social, sehingga malu atau malas untuk bergerak tidak lagi
menjadi alasan.
5. Berani memulai sesuatu. Tidak harus dari yang
cakupannya besar dulu karena sesuatu bermulai dari skala yang kecil terlebih dahulu.
Seperti halnya Chairul Tanjung, CT group yang sekarang sudah menggurita berawal
dari berbagai macam usaha kecil yang pernah digarap seperti saat Chairul
Tanjung membuka usaha foto copy saat ia masih muda. Jadi jangan bayangkan Bank
Mega atau Trans Corp itu langsung ada terbentuk dengan modal besar dari awal.
6. Optimis dan pantang menyerah. Seperti kata
bijak yang sering kita dengar bahwa kita
tidak tahu usaha yang keberapa akan berhasil. Bisa saja usaha tersebut berhasil
di saat kita sudah patah semangat. Untuk itu usaha dan tekad yang bulat
diperlukan dalam karakter seorang wirausahawan.
4. Jelaskan pengembangan UMKM di Indonesia dengan data yang dapat Anda peroleh dari internet dan fakta yang ada di lingkungan Anda!
4. Jelaskan pengembangan UMKM di Indonesia dengan data yang dapat Anda peroleh dari internet dan fakta yang ada di lingkungan Anda!
Tahun
2016 ini, Presiden Jokowi menyatakan UMKM yang memiliki daya tahan tinggi akan
mampu untuk menopang perekonomian negara, bahkan saat terjadi krisis global. UMKM
telah menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia dan ASEAN. Sekitar
88,8-99,9% bentuk usaha di ASEAN adalah UMKM dengan penyerapan tenaga kerja
mencapai 51,7-97,2%.
Jika saya
kaitkan dengan fakta dilingkungan tempat saya tinggal, hal ini relevan rasanya
mengingat ada banyak para wiraushawan kecil yang berada di lingkungan tepat
saya tinggal sebagai contoh konveksi rumahan atau usaha catering yang dikelola
ibu rumah tangga yang notabene waktunya banyak dihabiskan dirumah sehingga
berwirausaha menjadi solusi untuk tetap menghasilkan pendapatan. Bahkan usaha
tersebut mampu menyerap tenaga kerja sekitarnya sehingga membantu perekonomian
warga sekitar.
5. Jelaskan tahapan dalam membuat usaha mikro kecil menengah yang ideal!
1.
Menentukan usaha apa yang akan digeluti dan memunculkan ide-ide
lainnya yang mendukung ide utama seperti yang dijelaskan diatas.
2.
Melakukan survey terhadap usaha yang ingin diterapkan. Bisa dengan
bertanya ke lingkungan terdekat dan para wirausahawan yang sudah memulai di
bidang sejenis.
3.
Memperhatikan segmentasi dan pola pasar. Ini diperlukan agar ide
tersebut tidak melenceng dari perkembangan pasar dan bisa diterapkan dengan
baik, sehingga masalah yang muncul dikemudian hari bisa diantisipasi
4.
Aspek Manajemen . Dalam suatu
kegiatan badan usaha haruslah ada manajemen yang mengatur atau menata badan
usaha tersebut. Seperti jumlah karyawan dan bagian bendahara yang berperan
dalam proses keuangan nantinya.
5.
Kualitas produk dan penetapan harga
yaitu membuat produk memiliki kualitas standar, misalnya produk makanan sehat ini mengandung vitamin A-Z dan sesuaikan harga
dengan produk yang dihasilkan dan apa sajakelebihan dengan produk yang sudah
ada.. Ini dilakukan agar pelanggan dapat membandingkan produk mana yang lebih
baik.
6.
Analisis SWOT. Setiap memulai suatu kegiatan usaha kita harus mengukur
kemampuan kita terhadap lingkungan atau pesaing, yaitu melalui analisis swot :
a. Strength ( kekuatan )
b. Weakness ( kelemahan )
c. Opportunity ( peluang )
d. Treath ( ancaman )
a. Strength ( kekuatan )
b. Weakness ( kelemahan )
c. Opportunity ( peluang )
d. Treath ( ancaman )
Analisis SWOT bisa dikatakan semacam rumus pamungkas yang menelaah semua sisi yang
sangat membantu dalam penyusunan UMKM yang ingin dikembangkan.
6. Jelaskan perbedaan antara manejer usaha kecil dengan wirausahawan! Serta sebutkan kelebihan dan kekurangan antara menjadi seorang pekerja dengan pengusaha!
Manajer
usaha kecil adalah orang atau pihak yang mengelola usaha dan mengawasi proses
usaha gar berjalan lancar. Kelebihannya adalah manajer ini memperoleh
penghasilan tetap setiap bulannya berupa gaji dan bonus jika ada keuntungan
lebih dari perusahaan. Jika perusahaan merugi maka tidak ada pengaruhnya bagi
manejer karena dia tidak berkewajiban menanggung kerugian tersebut.
Kekurangannya
adalah penghasilan yang sudah diukur sesuai jumlah yang ditentukan dan
setinngi-tingginya jabatannya ia tetaplah seorang karyawan yang digaji oleh
pemilik usaha.
Sedangkan
wirausahawan adalah owner/ pemilik dari usaha itu sendiri yang menggaji menejer
usaha untuk mengelola usahanya .Kelebihannya adalah penghasilannya tergantung pada pendapatan perusahaan
sehingga ia memiliki pendapatan yang bisa ia ukur sendiri dengan pengelolaan
dan peningkatan kinerja usaha yang ia miliki. Kekurangannya adalah jika
usahanya merugi, wirausahawan selaku owner bertanggung jawab penuh atas
kerugian, karena ia merupakan pemilik modal dari usaha tersebut.
7. Buatlah rencana bisnis sederhana dengan menggunakan bahan di bawah ini (bohlam bekas)! Cukup pada rencana merek, konsep ide, operasional dan pemasaran. (Nilai penuh untuk yang berpikir kreatif / unik)
“Toplam (Toples Bohlam)”
Rencana
Merek : Toplam (Toples
Bohlam)
Konsep Ide
:
Ide ini berawal dari bohlam bekas yang seringkali
dibuang pada saat sudah tidak berfungsi lagi. Disini, penulis melihat peluang
dimana maraknya pengelolaan barang bekas yang didaur ulang sehingga
menghasilkan benda yang menarik bahkan memberikan fungsi baru ketika fungsi
dasarnya sudah habis. Bohlam yang berbentuk wadah lonjong ini sebenarnya bisa
didaur menjadi bentuk apa saja. Kebanyakan penulis memperhatikan lebih condong berupa
pajangan, didaur menjadi lampu lagi namun dengan berbagi ornamen dan
sebagainya. Penulis pun terinspirasi untuk memanfaatkan bohlam menjadi bagian
peralatan dapur dan rumah tangga mengingat kebutuhan akan hal tersebut cukup
tinggi. Toplam atau Toples Bohlam merupakan wadah yang disangga dengan besi/
kayu yang dilobangi seukuran bohlam sejumlah yang diinginkan. Jika kita
menginginkan 5 toplam maka lobang penyangganya pun berjumlah lima. Selanjutnya
bohlam bisa dihias menurut orderan atau kebutuhan, misalnya jika ada yang
memesan untuk tempat saus dan bumbu mungkin bisa diberi cat lukis berupa gambar
cabe dan bawang sehingga lebih menarik. Selain tempat bumbu, toplam juga bisa
berfungsi untuk tempat pernak-pernik berukuran kecil yang sering hilang seperti
peniti atau manik-manik.
Operasional
:
Sebagai contoh, penulis beranggapan bisnis ini dijalankan oleh tiga sekawan dan modal dikumpulkan dari dana pribadi yang dibagi secara rata. Penulis menganggarkan dana lebih kurang Rp. 700.000 dimana Rp. 400.000 untuk pembelian bahan baku, Rp. 150.000 untuk biaya pemasaran dan Rp.150.000 lagi untuk biaya operasional seperti transportasi dan biaya tak terduga. Dari total modal tersebut penulis memperkirakan dapat menghasilkan sekitar 20 toplam dengan satu paket berisi 3-5 wadah.
Sebagai kerangka organisasi/ fungsi yang terlibat dalam operasional yang dibutuhkan adalah bagian keuangan dan operasional yang mengelola terkait pembelian/ pengumpulan bahan. Bahan bisa diperoleh melalui toko-toko listrik yang menjual bohlam dengan harga miring atau bisa melalui broadcast message di media-media social tentang pengumpulan bohlam bekas yang akan dibeli kembali sehingga memudahkan kita dalam memperoleh bahan baku. Untuk penyangganya jika kita menggunakan bahan dasar kayu, cukup menggunakan potongan kayu bekas yang bisa diperoleh dari toko bangunan/ tempat pengelolaan perabotan. Biasanya kayu ini juga dijual murah karena sudah tidak terpakai lagi. Selanjutnya suntuk memperindah penampilan kita bisa memperoleh cat lukis di toko alat tulis atau dengan pernak-pernik sederhana yang harganya terjangkau. Penulis menyadari fungsi keuangan dan operasionalnya sebenarnya harus dipisah, namun mengingat ini adalah renana awal maka penulis beranggapan bisnis ini dijalankan oleh tiga sekawan dulu sebagai contoh sehingga diperlukan pengekfitifan tugas. Bagian selanjutnya adalah untuk bagian produksi yang bisa dikerjakan oleh satu atau dua orang yang bertanggung jawab dalam pemrosesan toplam dari awal hingga akhir. Jika bisnis ini berkembang baik maka kita bisa merekrut pekerja tambahan sehingga pemrosesan bisa dibagi kedalam tahapan berikut : bagian pembersihan bohlam dan pembuatan penyangga serta bagian penghiasan yang mengelola agar tampilan toplam terlihat menarik dan menjual. Selanjutnya bagian pemasaran yang bertanggungjawab dalam mencari pelanggan, distribusi/ pemasaran serta mengurus pesanan.
Sebagai kerangka organisasi/ fungsi yang terlibat dalam operasional yang dibutuhkan adalah bagian keuangan dan operasional yang mengelola terkait pembelian/ pengumpulan bahan. Bahan bisa diperoleh melalui toko-toko listrik yang menjual bohlam dengan harga miring atau bisa melalui broadcast message di media-media social tentang pengumpulan bohlam bekas yang akan dibeli kembali sehingga memudahkan kita dalam memperoleh bahan baku. Untuk penyangganya jika kita menggunakan bahan dasar kayu, cukup menggunakan potongan kayu bekas yang bisa diperoleh dari toko bangunan/ tempat pengelolaan perabotan. Biasanya kayu ini juga dijual murah karena sudah tidak terpakai lagi. Selanjutnya suntuk memperindah penampilan kita bisa memperoleh cat lukis di toko alat tulis atau dengan pernak-pernik sederhana yang harganya terjangkau. Penulis menyadari fungsi keuangan dan operasionalnya sebenarnya harus dipisah, namun mengingat ini adalah renana awal maka penulis beranggapan bisnis ini dijalankan oleh tiga sekawan dulu sebagai contoh sehingga diperlukan pengekfitifan tugas. Bagian selanjutnya adalah untuk bagian produksi yang bisa dikerjakan oleh satu atau dua orang yang bertanggung jawab dalam pemrosesan toplam dari awal hingga akhir. Jika bisnis ini berkembang baik maka kita bisa merekrut pekerja tambahan sehingga pemrosesan bisa dibagi kedalam tahapan berikut : bagian pembersihan bohlam dan pembuatan penyangga serta bagian penghiasan yang mengelola agar tampilan toplam terlihat menarik dan menjual. Selanjutnya bagian pemasaran yang bertanggungjawab dalam mencari pelanggan, distribusi/ pemasaran serta mengurus pesanan.
Pemasaran :
Target pemasaran dari toplam sendiri sangat luas,
mengingat fungsinya yang tidak terbatas. Kita bisa memasarkan toplam ke orang
terdekat dahulu seperti teman, keluarga atau tetangga karena pemasaran dari
mulut ke mulut masih manjadi salah satu bentuk pemasaran yang efektif. Toplam
juga bisa ditawarkan ke tempat-tempat makan yang biasanya membutuhkan wadah
untuk menaruh bumbu-bumbu masakan, ke toko-toko kelontong atau toko pajangan
serta toko souvenir karena selain diisi dengan bumbu dapur toplam juga bisa
diisi dengan berbagai benda mini seperti peniti atau jarum yang telah
dipaparkan diatas. Disamping itu, kita juga bisa menawarkan produk ini melalui
jasa media social seperti instagram sehingga kita bisa menampilkan berbagai
foto toplam dan customer punbisa memilih toplam yang mereka inginkan.Untuk harga standar (dengan 1 toplam 5 wadah) penulis mematok di kisaran Rp. 65.000 - Rp.75.000 atau harga bisa saja berubah mengikuti order atau permintaan pasar.
Selamat mencoba!
Daftar Pustaka :
Baum, J. Robert, Michael Frese, dan Robert A. Baron. (2007). The psychology of entrepreneurship. London: Routledge.
http://infodanpengertian.blogspot.co.id/2015/04/pengertian-umkm-menurut-para-ahli.html
http://www.lisubisnis.com/2016/02/perkembangan-jumlah-umkm-di-indonesia.html
Sarosa, Pietra. (2005). Becoming young entrepreneur: dream big start small, act now!: panduan praktis & motivasioanl bagi kaum muda dan mahasiswa. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Daftar Pustaka :
Baum, J. Robert, Michael Frese, dan Robert A. Baron. (2007). The psychology of entrepreneurship. London: Routledge.
http://infodanpengertian.blogspot.co.id/2015/04/pengertian-umkm-menurut-para-ahli.html
http://www.lisubisnis.com/2016/02/perkembangan-jumlah-umkm-di-indonesia.html
Sarosa, Pietra. (2005). Becoming young entrepreneur: dream big start small, act now!: panduan praktis & motivasioanl bagi kaum muda dan mahasiswa. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar