Kamis, 30 Juni 2016

Pulang

Senyum tiada henti seiring detak jantung yang berpacu
Bayang-bayang itu semakin jelas berkeliaran hilir mudik dalam fikiran
Wajah tua muda dan siluet hangatnya matahari sore diberanda kita
Di beranda rumah tua yang menyimpan sejuta cerita...
Setua umurnya, begitu pula engkau ibu
Selalu setia dalam penantian
Betapa engkau sering mengeluh kalau aku terlalu liar dan tak kuat berdiam diri
Hingga berkelana menjadi obat penawar kejenuhan
Bukan...bukan lantaran jenuh ibu...
Aku hanya mencari cara bagaiman mencintaimu dalam rindu
Menikmati setiap detik yang menyayat relung kalbu
Hingga pulang, adalah jawaban
Atas  rindu yang aku tuliskan kali ini dalam jejak langkah menuju beranda kita

Selasa, 21 Juni 2016

Muara Sendu

Angin menerbangkan namamu kembali
Di daun kering yang gugur kemarin sore
Sinar sore ini, semburat merah malu-malu
Pelan-pelan menggoyahkan pertahanan

Sudah lama sekali bukan?
Hingga aku lupa dimana kunci itu berada
Seingatku, kulempar jauh kedasar samudra
Tapi gelombang itu..sama seperti angin sore kemarin
Ia membawa kunci itu kembali

Hampir saja kubakar kotak terkutuk itu
Kalau saja tak kau ingatkan akan pilunya kerinduan
Rindu itu tak cuma berat dan lebih dari sekedar menyiksa
Bahkan aku gila saja ia tetap bergelayut manja
Tegak lurus dengan bayang-bayang takdirku

Satu...dua..tiga..dan kali ini
Ya kali ini aku takkan menunggu masehi berganti nama
Karena angin hanya akan menerbangkan namamu sekali
Dan riak gelombang belum tentu seelok kemarin sore
Aku rindu..dan sendu ini hanya bermuara padamu

Kamis, 09 Juni 2016

Malaikat Kecil Tak Bersayap

Wajah kecil itu hampir saja punah
Hilang ditelan asap pabrik kota ini
Kuning langsatnya telah kelam tercemar limbah para penyampah
Namun, selalu...ia sunggingkan seulas senyum penawar pahitnya kehidupan

Wajah kecil yang tak pernah padam ketika lilin kehabisan sumbunya
Yang tak kalah bersinar dikala mentari menghujat kulit keriput para pinggiran
Setiap malam ia akan selalu selipkan bisikan yang hanya mampu menembus langit malam..tapi tidak dinding sang hartawan

Wajah kecil yang selalu kulihat
Yang kuduga jelmaan malaikat
Sayapmu...hanya aku dan Tuhan yang lihat
Tanpa perlu mengepak...engkau tetaplah malaikat

Kamis, 02 Juni 2016

Sepertiga Malam Ini

Aku butuh jiwa yang seperti lautan
Menyimpan segalanya tapi tetap terlihat tenang
Aku butuh keberanian seperti gunung
Yang tinggi dan menjulang tapi tak pernah mencakar langit
Semua yang datang seperti badai di musim semi
Begitu mengejutkan
Begitu menakutkan
Semua harapan dan impian ternyata hanyalah oase
Begitu menyakitkan
Begitu memilukan
Semua itu, ingin aku ceritakan pada-Mu
Pada sepertiga malam ini
Aku akan berkunjung lagi setelah sekian lama mengelak
Maukah Engkau bukakan pintu-Mu lagi untukku?
Sepertiga malam ini, aku datang