Kamis, 30 Juni 2016

Pulang

Senyum tiada henti seiring detak jantung yang berpacu
Bayang-bayang itu semakin jelas berkeliaran hilir mudik dalam fikiran
Wajah tua muda dan siluet hangatnya matahari sore diberanda kita
Di beranda rumah tua yang menyimpan sejuta cerita...
Setua umurnya, begitu pula engkau ibu
Selalu setia dalam penantian
Betapa engkau sering mengeluh kalau aku terlalu liar dan tak kuat berdiam diri
Hingga berkelana menjadi obat penawar kejenuhan
Bukan...bukan lantaran jenuh ibu...
Aku hanya mencari cara bagaiman mencintaimu dalam rindu
Menikmati setiap detik yang menyayat relung kalbu
Hingga pulang, adalah jawaban
Atas  rindu yang aku tuliskan kali ini dalam jejak langkah menuju beranda kita

Tidak ada komentar:

Posting Komentar